Boejjanger Post

BoejjangeRs blog

Minggu, 28 September 2014

Impian Hidupku

Hari terus berlalu. Angin tetap berhembus. Cuaca terus berubah. Daun-daun tetap tumbuh. Aku berjalan tanpa henti mengejar mimpi. Aku terus berjalan melewati rintangan demi rintangan. Aku tak pernah peduli seberapa berat ringtangan itu, aku akan lewati rintangan itu dengan cara ku sendiri. Akupun pernah berkata, “mungkin mimpi itu rapuh” tapi aku tak pernah menyerah aku terus berjuang demi sebuah impian ku, walau semua itu terasa berat namun aku tetap menjalani semua itu,
            Waktu terus berputar, matahari mulai meninggalkan aku, dan cahaya bulan pun datang. Aku duduk di atas kursi menikmati cahaya bulan dengan secangkir teh hangat, aku berhayal tentang mimpi ku, dan aku berkata pada diriku “apakah aku dapat mengejar mimpi ku?” aku hanya bisa tersenyum ketika aku berhayal tentang mimpi ku. Air mataku menetes ketika aku teringat akan masa laluku yang suram. Aku berharap semua itu tidak akan pernah terjadi pada impianku saat ini. Ku bendung air mata dengan sapu tangan dan aku tersenyum ketika aku bayangkan impianku terlukis di langit malam dengan sejuta bintang dan cahaya bulan menghiasi indahnya malam hari.
Pagi datang, matahari kembali menerangi perjalanan penuh harapan, menempuh keindahan yang akan datang. Ketika aku berjalan mataku tertuju pada seorang wanita sedang berjalan dihadapanku. Sebelumnya aku tak pernah tertarik dengan wanita itu entah mengapa saat ini aku tertarik padanya. Mungkin karena dia cantik dan baik hati. Aku tersenyum padanya dan diapun tersenyum untuk ku. Hatiku gembira  aku berkata pada diriku “mungkin ini harapanku, mungkin dia impianku, apakah aku bisa dekati dirimu dan apakah aku bisa memiliki dia?”. Aku mencoba dekati dirinya dengan sentuhan hati dan penuh harapan. Ketika hari itu datang dimana pada hari itu adalah hari pertama UTS. Aku dan yang lainnya belajar bersama di suatu tempat dan dia ikut belajar bersama, hatiku sangat senang ketika ku lihat wajahnya yang indah bagaikan pelangi terlihat dipagi hari. Ketika dia duduk dan berbincang dengan temannya aku terus memperhatikan dia, aku terus menatap wajahnya dengan pandanganku, dia melihatku dan aku tersenyum untuknya dan dia tersenyum untukku. Alangkah indah wajahnya ketika aku lihat, senyumnya mewarnai hari ini. Andaikan aku bisa dekati dirimu dan ku katakan cinta di hadapanmu dan kau menerimanya dengan tulus, hatiku sangat gembira.
            Ketika dia duduk sendiri aku memberanikan diriku untuk menghampiri dirinya dan aku bertanya padanya, “sedang belajar apa ?” dia menjawab, “sedang belajar akuntansi.” dan aku menawarkan sesuatu padanya, “mau aku ajarin gak ?” dan dia menerima tawaranku, aku sangat senang dapat lebih dekat dengan dia. Aku dengan ikhlas mengajarinya tentang akuntansi, ketika aku dan dia belajar bersama aku terus memperhatikan wajah dan senyumnya sangat indah, disaat aku mengajarinya entah mengapa dia tersenyum ketika melihatku dan aku balas dengan senyumku. Aku merasa senang dapat berada di hadapannya, ketika itu aku dan dia saling tersenyum dan tertawa. Aku berusaha agar dia tetap tersenyum dan tertawa, aku ingi membuat dia merasa nyaman ketika berada di dekatku, agar dia tahu bahwa aku mencintai dan menginginkan dia untuk berada disisiku.
            Aku dan dia sudah saling cinta, banyak orang mengira bahwa kita berdua sudah pacaran, padahal aku dan dia tidak menjalin kasih. Pada suatu hari aku bertekat untuk menyatakan cinta padanya. Aku membawa setangkai mawar merah untuknya, ketika dia sedang duduk aku menghampiri dirinya dengan membawa setangkai mawar merah, diapun terkejut melilahku berdiri di hapadannya dengan membawa setangkai mawar. Pada saat itu aku berharap untuk mendapatkan cintanya, dengan keberanian ku, aku katakana cinta padanya di hadapan banyak orang dan aku berharap dia dapat menerima cintaku dengan tulus. Diakhir aku mengatakan cinta padanya, aku berkata padanya, ‘jika kau menerima cintaku, terimalah mawar ini. Jika kau tidak menerima cintaku, maka jangan kau terima mawar ini.” dan diapun dengan tulus menerima cintaku dan mengambil mawarku. Hatiku sangat senang dan aku berharap aku ingin kau menjadi cintaku yang terindah sepanjang massa. Waktu terus berputar dan hari terus berganti aku dan dia melewati hari dengan sejuta keindahan. Dia selalu membuatku tersenyum dan tertawa. Aku berharap aku dan dia menjadi sepasang sayap yang selalu bersama dalamsuka maupun duka. Aku ingin terbang bersamanya melintasi angkasa melihat indahnya dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar