Boejjanger Post

BoejjangeRs blog

Sabtu, 09 November 2013

Edutaiment game


1Pengertian Edutainment
Sebagaimana telah dijelaskan Sutrisno dalam bukunya “Revolusi Pendidikan di Indonesia” bahwa edutainment berasal dari kata “education (pendidikan)” dan entertainment (hiburan”. Jadi edutainment dari segi bahasa berarti pendidikan yang menghibur atau menyenangkan. Sedangkan dari segi terminology, edutainment adalah suatu proses pembelajaran yang didesain sedemikian rupa sehingga muatan pendidikan dan hiburan dapat dikombinasikan secara harmonis sehingga pembelajaran terasa menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan biasanya dilakukan dengan humor, permainan (game), bermain peran (role–play), dan demonstrasi. Tetapi dapat juga dengan rasa senang – senang dan mereka menikmatinya.[i]
Perpaduan antara belajar dan bermain ini mengacu pada sifat alamiah anak yang dunianya adalah dunia bermain. Bagi anak jarak antara belajar dengan bermain begitu tipis. Pilihan model edutainment ini juga berlandaskan hasil riset cara kerja otak. Penemuan-penemuan terbaru ini bahwa anak akan belajar efektif bila dalam keadaan fun dan bebas dari tekanan (revolution learning).[ii] Adapun pelajaran yang diterapkan dikemas dalam suasana bermain dan bereksperimen sehingga belajar tidak lagi membosankan, tetapi justru merupakan arena bermain yang edukatif dan menyenangkan bagi siswa.
Menurut Mayke dalam bukunya “ Bermain dan Permainan”, sebagai dikutip oleh Anggraini Sudono, mengatakan bahwa dengan bermain akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat memanipulasi, mengulang-ngulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktekkan dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak terhitung banyaknya. Disinilah proses pembelajaran berlangsung. Mereka mengambil keputusan, memilih, menentukan, menciptakan, memasang, membongkar, mengembalikan, mencoba, mengeluarkan pendapat, memecahkan masalah, mengerjakan secara tuntas, bekerjasama dengan teman, dan mengalami berbagai macam perasaan.[iii]
Pendidikan untuk anak perlu disesuaikan dengan minat serta tahap perkembangan anak, untuk itu pentingnya penerapan bermain dalam belajar, supaya proses dalam belajar mengajar tidak terasa jenuh dan membosankan tetapi menjadi suasana belajar yang fun, enjoy dan menyenangkan. Sebagaimana penjelasan Frobel yang lebih menekankan pentingnya bermain dalam belajar karena kegiatan bermain maupun mainan yang dinikmati anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serta pengetahuan mereka.[iv] Plato, Arsitoteles Fobel, menganggap bermain sebagai kegiatan praktis. Artinya, bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan tertentu anak.
Bermain, selain berfungsi penting bagi perkembangan pribadi, juga mempunyai fungsi sosial dan emosional. Mulai bermain anak merasakan berbagai fungsi sosial dan emosional. Mulai bermain anak merasakan berbagai pengalaman emosi, senang, sedih, bergairah, kecewa, bangga dan lain-lain. Melalui bermain anak memahami kaitan dirinya dengan lingkungan sosialnya, belajar bergaul dan memahami aturan ataupun tatacara pergaulan. Selain itu kegiatan bermain berkaitan erat dengan perkembangan kognitif anak.[v] Jadi bermain sangat penting dan berpengaruh besar terhadap perkembangan psikologi anak. Karena dalam bermain juga terjadi proses belajar. Persamaannya ialah bahwa dalam belajar dan bermain keduanya terjadi perubahan, yang dapat mengubah tingkah laku, sikap dan pengalaman.
Bermain merupakan salah satu ciri pendidikan usia dini yang paling tepat. Pelatihan, pembelajaran, pembiasaan, dan pendidikan aspek apapun, hendaklah dilingkupi dengan keaktifan bermain. Hal itu akan mengubah kecerdasan otak, kecerdasan emosi dan ketrampilan fisik, yang dilakukan dengan ceria, bebas dan tanpa beban.
Tiada waktu yang paling menyenangkan pada usia dini, kecuali ketika kita sedang bermain. Kak Seto Mulyadi dalam bukunya “Bermain itu penting” menyebutkan bahwa bermain tidak bertentangan dengan kegiatan belajar. Justru dengan bermain sesuai dengan tahap perkembangan anak, sangat membantu proses belajar mengajar.
Kegiatan bermain adalah kegiatan apa saja dalam suasana menyenangkan merupakan kata kunci dalam setiap kegiatan bagi anak. Tanpa suasana yang menyenangkan, kegiatan itu bagi anak tidak berarti apa-apa, waktu mungkin berbiaya mahal. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik dalam menciptakan kegiatan belajar, pelatihan dan pembiasaan hendaknya dalam suasana yang menyenangkan. Dengan demikian, tidak terbebani, tidak memaksa spontan, tanpa paksaan, sesuai dengan gerak hati anak dan mendatangkan secara bervariasi. Dunia anak – anak adalah bermain, kalau kita ingin mendidik, melatih, dan membiasakan anak-anak dengan kemampuan dan keterampilan tertentu, masuklah melalui media bermain.
pengertian game
Pada era modern seperti sekarang ini, kata game mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Tapi yang perlu kita pahami adalah apakah kita tahu apa pengertian game ?. Mungkin kita memang sering mendengar kata game bahkan memainkan game baik yang sifatnya offline ataupun online, akan tetapi kita belum tentu tahu yang sebenarnya apa itu game, genre game, dan komponen yang harus ada dalam sebuah game.

Game merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris yang berarti permainan. Game atau permainan ini pun tidak sembarang dimana di dalamnya terdapat berbagai aturan yang harus dipahami oleh penggunanya. Dalam game juga perlu adanya sekenario agar alur permainan pun jelas dan terarah. Sekenario di sini bisa meliputi setting map, level, alur cerita, bahkan efek yang ada dalam game tersebut.

Genre / Jenis Game :
  1. Edutainment game
    Game jenis ini biasanya dibuat lebih sepesifik untuk tujuan tertentu, misalnya untuk balita untuk sekedar mengenal warna dan objek. Ada juga yang ditujukan ke anak sekolah, sebagai contoh game tentang pelajaran biologi dimana di dalam game tersebut menyediakan konten misalnya tentang fungsi organ tubuh manusia.
  2. First person shooter
    Jenis game ini menampilkan sudut pandang orang pertama, biasanya yang nampak hanya tangan dan senjata player saja. Contoh game ini adalah CS (Counter strike), Saurbatten, dll.
  3. Real time strategy
    Game ini lebih menekankan pada kehebatan strategi pemainya, dan biasanya pemain tidak hanya memainkan satu karakter melainkan lebih dari satu karakter.
  4. Fighting
    Game ini menuntut pemainya untuk lincah, cepat tanggap, respon yang baik. Sedikit berbeda dari game fighting lainya yang hanya melawan AI atau komputer saja, melainkan game ini akan teruji jika pemain sudah bisa mengalahkan pemain lainya atau dengan kata lain game ini merupakan game multi player.
  5. Adventure
    Berbeda dengan game lain yang menuntut pemainya untuk lincah, refleks, respon. Dalam game petualangan pemain dituntut kemampuan berfikirnya untuk menganalisa tempat secara visual, memecahkan teka-teki maupun menyimpulkan rangkaian peristiwa dan percakapan karakter, menggunakan benda-benda yang tepat dan diletakan di tempat yang tepat.
Komponen game :
Dalam sebuah game atau permainan pastilah memiliki komponen dasar yang membuat game tersebut menjadi user friendly, misalnya :
  1. Collision detection, dimana dalam sebuah game dapat mendeteksi efek atau aksi yang perlu dalam sebuah game. Misalnya, jika mobil menabrak maka mobil akan mengalami kerusakan pada body.
  2. NPC, dimana dalam game tersebut player dapat berinteraksi dengan player lain.
  3. Grafik
  4. Suara
  5. Artificial intelegent
  6. Sekenario atau cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar