1Pengertian Edutainment
Sebagaimana
telah dijelaskan Sutrisno dalam bukunya “Revolusi Pendidikan di Indonesia”
bahwa edutainment berasal dari kata “education (pendidikan)” dan entertainment
(hiburan”. Jadi edutainment dari segi bahasa berarti pendidikan yang menghibur
atau menyenangkan. Sedangkan dari segi terminology, edutainment adalah suatu
proses pembelajaran yang didesain sedemikian rupa sehingga muatan pendidikan
dan hiburan dapat dikombinasikan secara harmonis sehingga pembelajaran terasa
menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan biasanya dilakukan dengan humor,
permainan (game), bermain peran (role–play), dan demonstrasi. Tetapi dapat juga
dengan rasa senang – senang dan mereka menikmatinya.[i]
Perpaduan
antara belajar dan bermain ini mengacu pada sifat alamiah anak yang dunianya
adalah dunia bermain. Bagi anak jarak antara belajar dengan bermain begitu
tipis. Pilihan model edutainment ini juga berlandaskan hasil riset cara kerja
otak. Penemuan-penemuan terbaru ini bahwa anak akan belajar efektif bila dalam
keadaan fun dan bebas dari tekanan (revolution learning).[ii]
Adapun pelajaran yang diterapkan dikemas dalam suasana bermain dan
bereksperimen sehingga belajar tidak lagi membosankan, tetapi justru merupakan
arena bermain yang edukatif dan menyenangkan bagi siswa.
Menurut
Mayke dalam bukunya “ Bermain dan Permainan”, sebagai dikutip oleh Anggraini
Sudono, mengatakan bahwa dengan bermain akan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk dapat memanipulasi, mengulang-ngulang, menemukan sendiri, bereksplorasi,
mempraktekkan dan mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak
terhitung banyaknya. Disinilah proses pembelajaran berlangsung. Mereka
mengambil keputusan, memilih, menentukan, menciptakan, memasang, membongkar,
mengembalikan, mencoba, mengeluarkan pendapat, memecahkan masalah, mengerjakan
secara tuntas, bekerjasama dengan teman, dan mengalami berbagai macam perasaan.[iii]
Pendidikan
untuk anak perlu disesuaikan dengan minat serta tahap perkembangan anak, untuk
itu pentingnya penerapan bermain dalam belajar, supaya proses dalam belajar
mengajar tidak terasa jenuh dan membosankan tetapi menjadi suasana belajar yang
fun, enjoy dan menyenangkan. Sebagaimana penjelasan Frobel yang lebih
menekankan pentingnya bermain dalam belajar karena kegiatan bermain maupun
mainan yang dinikmati anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serta
pengetahuan mereka.[iv]
Plato, Arsitoteles Fobel, menganggap bermain sebagai kegiatan praktis. Artinya,
bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan
tertentu anak.
Bermain,
selain berfungsi penting bagi perkembangan pribadi, juga mempunyai fungsi
sosial dan emosional. Mulai bermain anak merasakan berbagai fungsi sosial dan
emosional. Mulai bermain anak merasakan berbagai pengalaman emosi, senang,
sedih, bergairah, kecewa, bangga dan lain-lain. Melalui bermain anak memahami kaitan
dirinya dengan lingkungan sosialnya, belajar bergaul dan memahami aturan
ataupun tatacara pergaulan. Selain itu kegiatan bermain berkaitan erat dengan
perkembangan kognitif anak.[v]
Jadi bermain sangat penting dan berpengaruh besar terhadap perkembangan
psikologi anak. Karena dalam bermain juga terjadi proses belajar. Persamaannya
ialah bahwa dalam belajar dan bermain keduanya terjadi perubahan, yang dapat
mengubah tingkah laku, sikap dan pengalaman.
Bermain
merupakan salah satu ciri pendidikan usia dini yang paling tepat. Pelatihan,
pembelajaran, pembiasaan, dan pendidikan aspek apapun, hendaklah dilingkupi
dengan keaktifan bermain. Hal itu akan mengubah kecerdasan otak, kecerdasan
emosi dan ketrampilan fisik, yang dilakukan dengan ceria, bebas dan tanpa
beban.
Tiada waktu
yang paling menyenangkan pada usia dini, kecuali ketika kita sedang bermain.
Kak Seto Mulyadi dalam bukunya “Bermain itu penting” menyebutkan bahwa bermain
tidak bertentangan dengan kegiatan belajar. Justru dengan bermain sesuai dengan
tahap perkembangan anak, sangat membantu proses belajar mengajar.
Kegiatan
bermain adalah kegiatan apa saja dalam suasana menyenangkan merupakan kata
kunci dalam setiap kegiatan bagi anak. Tanpa suasana yang menyenangkan,
kegiatan itu bagi anak tidak berarti apa-apa, waktu mungkin berbiaya mahal.
Oleh karena itu, orang tua dan pendidik dalam menciptakan kegiatan belajar,
pelatihan dan pembiasaan hendaknya dalam suasana yang menyenangkan. Dengan
demikian, tidak terbebani, tidak memaksa spontan, tanpa paksaan, sesuai dengan
gerak hati anak dan mendatangkan secara bervariasi. Dunia anak – anak adalah
bermain, kalau kita ingin mendidik, melatih, dan membiasakan anak-anak dengan
kemampuan dan keterampilan tertentu, masuklah melalui media bermain.
pengertian
game
Pada era modern seperti sekarang
ini, kata game mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Tapi yang perlu kita
pahami adalah apakah kita tahu apa pengertian game ?. Mungkin kita memang
sering mendengar kata game bahkan memainkan game baik yang sifatnya offline
ataupun online, akan tetapi kita belum tentu tahu yang sebenarnya apa itu game,
genre game, dan komponen yang harus ada dalam sebuah game.
Game merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris yang berarti permainan. Game atau permainan ini pun tidak sembarang dimana di dalamnya terdapat berbagai aturan yang harus dipahami oleh penggunanya. Dalam game juga perlu adanya sekenario agar alur permainan pun jelas dan terarah. Sekenario di sini bisa meliputi setting map, level, alur cerita, bahkan efek yang ada dalam game tersebut.
Genre / Jenis Game :
Game merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris yang berarti permainan. Game atau permainan ini pun tidak sembarang dimana di dalamnya terdapat berbagai aturan yang harus dipahami oleh penggunanya. Dalam game juga perlu adanya sekenario agar alur permainan pun jelas dan terarah. Sekenario di sini bisa meliputi setting map, level, alur cerita, bahkan efek yang ada dalam game tersebut.
Genre / Jenis Game :
- Edutainment game
Game jenis ini biasanya dibuat lebih sepesifik untuk tujuan tertentu, misalnya untuk balita untuk sekedar mengenal warna dan objek. Ada juga yang ditujukan ke anak sekolah, sebagai contoh game tentang pelajaran biologi dimana di dalam game tersebut menyediakan konten misalnya tentang fungsi organ tubuh manusia. - First person shooter
Jenis game ini menampilkan sudut pandang orang pertama, biasanya yang nampak hanya tangan dan senjata player saja. Contoh game ini adalah CS (Counter strike), Saurbatten, dll. - Real time strategy
Game ini lebih menekankan pada kehebatan strategi pemainya, dan biasanya pemain tidak hanya memainkan satu karakter melainkan lebih dari satu karakter. - Fighting
Game ini menuntut pemainya untuk lincah, cepat tanggap, respon yang baik. Sedikit berbeda dari game fighting lainya yang hanya melawan AI atau komputer saja, melainkan game ini akan teruji jika pemain sudah bisa mengalahkan pemain lainya atau dengan kata lain game ini merupakan game multi player. - Adventure
Berbeda dengan game lain yang menuntut pemainya untuk lincah, refleks, respon. Dalam game petualangan pemain dituntut kemampuan berfikirnya untuk menganalisa tempat secara visual, memecahkan teka-teki maupun menyimpulkan rangkaian peristiwa dan percakapan karakter, menggunakan benda-benda yang tepat dan diletakan di tempat yang tepat.
Komponen game :
Dalam sebuah game atau permainan pastilah memiliki komponen dasar yang membuat game tersebut menjadi user friendly, misalnya :
Dalam sebuah game atau permainan pastilah memiliki komponen dasar yang membuat game tersebut menjadi user friendly, misalnya :
- Collision detection, dimana dalam sebuah game dapat mendeteksi efek atau aksi yang perlu dalam sebuah game. Misalnya, jika mobil menabrak maka mobil akan mengalami kerusakan pada body.
- NPC, dimana dalam game tersebut player dapat berinteraksi dengan player lain.
- Grafik
- Suara
- Artificial intelegent
- Sekenario atau cerita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar